Gen Super - novelonlinefull.com
You’re read light novel Gen Super 230 Pemenggalan Di Lembah Pasir online at NovelOnlineFull.com. Please use the follow button to get notification about the latest chapter next time when you visit NovelOnlineFull.com. Use F11 button to read novel in full-screen(PC only). Drop by anytime you want to read free – fast – latest novel. It’s great if you could leave a comment, share your opinion about the new chapters, new novel with others on the internet. We’ll do our best to bring you the finest, latest novel everyday. Enjoy
Alasan mengapa dinamai Lembah Pasir adalah karena lubang pasir ada di manmana. Seseorang pasti akan mati di sana kecuali jika dia memiliki sayap.
Dan bahkan sayap mutan terlalu lambat untuk menghadapi makhluk berdarah sakral.
Karena itu hanya mereka yang memiliki sayap berdarah sakral yang bisa bergabung salam memburu makhluk itu.
Makhluk berdarah sakral itu tingginya melebihi 6 kaki dan terbuat dari batu mengkilap seperti baja.
Yang lebih parah lagi adalah palu di tangannya yang sebesar tong air, dengan gagang sepanjang 6 kaki. Saat menggunakan senjatanya, lawan manapun dalam jangkauan dua belas kaki akan terluka atau terbunuh.
Huangfu Pingqing tersenyum pada Han Sen, "Kakak Han, apa menurutmu kau bisa membunuh makhluk ini?"
Han Sen membalas senyumnya, "Huangfu, aku yakin kau tidak membawaku kemari hanya untuk memperlihatkannya padaku.
"Aku bisa meminjamkanmu panah jiwa binatang berdarah sakral. Tapi jika kau mendapatkan jiwa binatangnya, aku berhak atas setengahnya," kata Huangfu Pingqing.
Dia merencanakan ini semua saat membawanya kemari. Dia memiliki busur berdarah sakral dan Huangfu memiliki panah berdarah sakral, jadi mereka bisa menembak makhluk berdarah sakral dari luar Lembah Pasir.
Jika mereka bisa membunuhnya, maka bagus sekali. Jika tidak, makhluk itu akan terluka dan terpancing untuk keluar dari lembah. Dan kemudian mereka bisa mencoba membunuh makhluk itu samsama.
Lagi pula Huangfu Pingqing tidak takut jika makhluk itu mungkin melukainya karena dia memiliki sayap berdarah sakral.
"Permintaanmu terlalu banyak," kata Han Sen.
"Tanpa panahku, panah biasa tidak akan menyakiti ataupun memancingnya. Kupikir itu cukup beralasan untukku untuk meminta setengah hasilnya." kata Huangfu Pingqing.
Dia tidak yakin Han Sen mampu membunuh makhluk itu tanpa panahnya.
"Aku akan melakukannya tanpa panah. Setelah aku bunuh makhluk ini, aku akan mentraktirmu makan malam." Han Sen mengeluarkan sepasang sayap dan terbang menuju Lembah Pasir.
Melihat Han Sen terbang dengan sepasang sayap primitif, Huangfu Pingqing terkejut, "Kakak Han, kau tidak bermaksud menggunakan sepasang sayap primitif untuk memasuki lembah kan?"
Sayap itu berasal dari binatang bersayap hitam primitif, jadi sayap itu lambat dan tidak efektif. Mereka hanya bisa menahan Han Sen agar tidak jatuh ke dalam pasir.
Han Sen pernah memiliki sepasang sayap mutan yang dijualnya pada Huangfu Pingqing demi tiga tombak panah. Dia juga memiliki jiwa binatang naga bersayap biru yang merupakan ciri khas Dollar dan dia tidak bisa menggunakannya.
Han Sen tersenyum dan tidak menjawabnya, lalu terbang menuju Lembah Pasir.
Lembah itu penuh dengan pasir hisap, dan makhluk itu berdiri di atas pasir. Entah mengapa badannya yang berat tidak tenggelam.
Tiga ratus kaki ke dalam Lembah Pasir, Han Sen menemukan makhluk itu, yang dengan segera mengacungkan palunya dan berlari seperti tank.
Seratus kaki dari Han Sen, makhluk itu melompat dan mengayunkan palu padanya.
Meski Han Sen mengenakan baju pelindung semut phantom, benturan senjata seberat itu masih bisa membunuhnya.
Huangfu melihat Han Sen dalam bahaya. Sayapnya terlalu lambat untuk membawanya menjauh dari serangan makhluk itu.
Jika dia memilih mendarat di tanah, dia tidak akan mampu kabur dari palu karena terjebak di pasir hisap.
Makhluk berdarah sakral itu memiliki kekuatan yang bahkan bagi seseorang yang telah melampaui semua poin geno tidak akan bisa menandinginya, apalagi senjata tombak panah Han Sen terlalu pendek.
Huangfu Pingqing mengeluarkan busur dan panah jiwa binatangnya, bermaksud untuk menembakkan panah untuk menolong Han Sen dan memberinya sedikit waktu.
Sebelum panah melesat dari busur, Han Sen sudah menyimpan sayapnya dan jatuh ke pasir.
Dia berdiri di permukaan tapi tidak terjebak. Di bawah kakinya, raja cacing batu emas sebesar mobil tibtiba muncul.
Meskipun raja cacing belum bertransformasi, dia tidak takut pada pasir karena awalnya berasal dari gurun.
Sambil melakukan cara ini, Han Sen menggunakan Sparticle untuk menghindari serangan makhluk itu dan mendekatinya.
Tiga tombak panah menebas leher makhluk berdarah sakral bagaikan kilat keperakan.
Tiga tombak panah cukup tajam untuk memotong baju pelindung berdarah sakral, dan kekuatan Han Sen bahkan lebih hebat dari orang yang melampaui seluruh poin genonya. Dalam satu tebasan, leher makhluk yang sekeras batu terpotong, dan kepalanya terlempar ke udara.
Makhluk tanpa kepala itu masih mampu berjalan beberapa langkah sebelum palunya lepas dan jatuh ke pasir. Kemudian makhluk itu perlahan tenggelam ke dalam pasir.
Huangfu Pingqing tercengang. Dia tidak percaya bahwa makhluk yang kelompoknya tidak mampu bunuh dengan mudahnya dikalahkan Han Sen.
Saat ini, dia menyesal menjual tiga tombak panah pada Han Sen. Dengan senjata itu, Han Sen terlalu hebat.
"Bagaimana pria ini bisa sejauh itu? Apa benar hanya karena Qin Xuan?" Huangfu Pingqing tidak yakin itu penyebab satu-satunya keberhasilan Han Sen.
Anak Surga sepadan, bahkan lebih kaya dari Qin, tetapi Anak Surga tidak sekuat Han Sen. Selain itu, bahkan dengan bantuan Qin Xuan, Han Sen tidak akan mendapat bantuan seperti Qin Xuan.