Gen Super - novelonlinefull.com
You’re read light novel Gen Super 172 Kau Orangnya online at NovelOnlineFull.com. Please use the follow button to get notification about the latest chapter next time when you visit NovelOnlineFull.com. Use F11 button to read novel in full-screen(PC only). Drop by anytime you want to read free – fast – latest novel. It’s great if you could leave a comment, share your opinion about the new chapters, new novel with others on the internet. We’ll do our best to bring you the finest, latest novel everyday. Enjoy
Lagipula, kalau bukan pacar Ji Yanran, siapa lagi yang akan begitu tidak tahu malu menggunakan ident.i.tas itu?
Tetapi berita itu tetap mengguncang Elang Hitam, dimana akhirnya gadis kampusnya mendapatkan seorang pacar, Han Sen.
Ji Yanran adalah gadis kampus, tetapi Han Sen bahkan adalah seorang jenis yang lebih terkenal yang mengantongi Piala Bintang, mengalahkan yang Terpilih dalam tinju hitam dan putih dan unggul dalam Tangan Dewa.
Banyak orang hanya merasa agak terkejut ketika mendengar berita itu, namun setelah dipikir-pikir segalanya memang alami.
Bahkan foto bersama Han Sen dan Ji Yanran terlihat manis dan alami.
Ketika keduanya berdiri bersama, orang-orang menyadari bahwa walaupun Han Sen tidak tampan, dia memiliki kebulatan tekad seorang pria. Yang lebih luar biasa adalah kulitnya bahkan lebih baik daripada pacarnya, membuat banyak gadis cemburu.
Semua foto bersama Ji Yanran dan Han Sen terlihat indah indah. Mereka tampak sempurna bersama seperti ksatria dan pedangnya. Jika mereka bersama orang lain, hasilnya tidak akan sama.
"Tunggu, apakah kita pernah bertemu baru-baru ini?" Semakin dia menatap Han Sen, Qu Lili merasa semakin pernah melihatnya. Tibtiba, Qu Lili teringat sesuatu yang luar biasa dan bola matanya hampir jatuh. Dia menunjuk Han Sen. "Kau ... kau ... asrama ..."
Sebelum Qu Lili bisa menyelesaikan kalimat itu, Ji Yanran tersipu dan menyeretnya kembali ke asrama.
"Sayang, aku tidak menyadari bahwa kau memiliki potensi seperti itu. Katakan padaku, kapan kau mulai bersama orang ini? Aku tidak percaya kau berpurpura tidak mengenalnya dan berkata kau tidak tahu siapa pacarmu," kata Qu Lili dengan senyum tipis, melirik Ji Yanran yang wajahnya ditutupi selimut.
Ji Yanran berkata dengan ekspresi kesal, "Tidak seperti itu. Aku benar-benar tidak tahu itu dia."
"Ha! Jika kau tidak tahu itu dia, kenapa kau berc.u.mbu dengannya di depan umum?" Qu Lili menggerakkan mulutnya dan tidak yakin dengan pernyataannya.
Ji Yanran duduk di tempat tidurnya dan menyingkirkan selimut dari wajahnya. "Yah, aku akan mengaku sekarang. Aku benar-benar tidak tahu sebelumnya ..."
Ji Yanran menjelaskan kisah sejak dia bertemu Han Sen di pesawat ruang angkasa.
"Sayang, saat itu kau sudah memperhatikannya, kan?" Tanya Qu Lili setelah mendengarkan, menyipitkan mata.
"Apa? Aku tidak sepertimu ..." Ji Yanran terdiam.
Pada saat ini, jaringan komunikasi Ji berdering dan itu adalah Han Sen.
"Aha! Itu pasti Han Sen. Sangat romantis, baru saja berpisah sudah menelepon..." kata Qu Lili, menyeringai.
Ji Yanran merasa sangat malu hingga merasa ingin menutup telepon, tetapi akhirnya berlari ke kamar kecil dan mengangkatnya.
Setelah beberapa saat, Ji Yanran keluar dan berkata, "Dia mengatakan bahwa kita sepertinya tidak memakan sesuatu sebelum kita pergi, dan ingin mengajak kita makan sesuatu di ruang pribadi di kantin. Apa kau mau pergi?"
"Siapa dia?" Qu Lili tersenyum ambigu.
"Kau mau pergi atau tidak?" Ji Yanran cemberut dengan cantik karena malu.
"Tentu saja, aku akan memintanya untuk memperkenalkan aku dengan salah satu temannya." Qu Lili pergi untuk berpakaian.
Ketika Ji Yanran dan Qu Lili memasuki kamar pribadi, mereka melihat Han Sen dan Zhang Yang duduk di sana berbincang.
Melihat Ji Yanran dan Qu Lili masuk, Han Sen cepat-cepat menarik kursi di sebelahnya dan meminta Ji Yanran untuk duduk di sana. Zhang Yang melakukan hal yang sama untuk Qu Lili.
"Han Sen, kau menyembunyikan rahasia dengan baik dan mengambil Yanran diam-diam," komentar Qu Lili dengan senyum tipis.
"Aku belum punya kesempatan," jawab Han Sen sambil tersenyum.
Ji Yan berubah merah dan menapakkan kakinya ke Han Sen, membuatnya berteriak.
Qu tertawa sendiri dan berkata, "Han Sen, biarkan aku memperkenalkan kembali diriku. Namaku Qu Lili, sahabat Yanran."
"Han Sen, satu-satunya pacar Yanran. Dan ini adalah teman sekelas dan teman sekamar saya Zhang Yang." Han Sen menyentuh Zhang Yang dan berkata, "Kau dapat memperkenalkan diri."
Zhang Yang membusungkan dadanya dan berkata, "Zhang Yang, murid di Departemen Panahan, teman sekamar Han Sen, dan komandan terhebat yang pernah dilihat dalam Persekutuan."
"Yah, ada ambisi. Aku mengagumi itu. Untuk kita!" Qu Lili mengangkat gelas anggurnya.
Keempatnya ceria dan muda, jadi tidak memerlukan waktu yang lama bagi mereka untuk menjadi akrab.
"Han Sen, jika kau dan Yanran adalah pasangan, bagaimana mungkin kau bergabung dengan Perk.u.mpulan Kerangka Perang Berat dan bukan Perk.u.mpulan Tangan Dewa?" Tanya Qu Lili.
"Tangan Dewa tidak cukup menantang, dan aku tidak pandai dalam kerangka perang sehingga aku ingin belajar." Han Sen mengatakan yang sebenarnya.
"Aku hanya akan mengambil jawaban ini darimu." Qu Lili mendengar jawaban Han Sen dan tibtiba tertawa.
Ketika Han Sen hendak mengatakan sesuatu, jaringan komunikasinya berdering. Han Sen memeriksa nomor itu dan meminta diri untuk menjawab panggilan itu.
"Begitu misterius. Apakah itu perempuan?" Setelah Han Sen selesai, Qu Lili bertanya langsung.
Ji Yanran juga ingin bertanya, tetapi terlalu malu untuk melakukan itu. Mendengar pertanyaan Qu Lili, dia menatap Han Sen.
"Tidak, seorang teman mencariku, dan aku akan pergi menemuinya nanti," kata Han Sen.
"Teman yang cerewet. Suruh saja dia bergabung dengan kita," kata Qu Lili.
Han Sen terdiam, dan Qu Lili melanjutkan, "Han Sen, apakah kamu takut kita akan melihat temanmu?"
Han Sen tibtiba tertawa. "Kakak, jika kau tidak keberatan, kita bisa memintanya untuk datang."
"Lakukan! Aku bisa menangani sepuluh temanmu." Qu Lili adalah gadis yang ceria dan riang.