System Technology And Superpower - novelonlinefull.com
You’re read light novel System Technology And Superpower 35 Bab 35 : Pindah online at NovelOnlineFull.com. Please use the follow button to get notification about the latest chapter next time when you visit NovelOnlineFull.com. Use F11 button to read novel in full-screen(PC only). Drop by anytime you want to read free – fast – latest novel. It’s great if you could leave a comment, share your opinion about the new chapters, new novel with others on the internet. We’ll do our best to bring you the finest, latest novel everyday. Enjoy
Sangat jarang sekali bagi penyelenggara konfrensi sebuah produk yang menyebutkan kekurangan dari produknya.
Karena hal ini, Lia Siyu menyebabkan banyak orang menjadi hening.
Sebelum melanjutkan ke halaman selanjutnya pada file presentasinya, Lia Siyu berkata dengan tenang, "Tak ada produk yang sempurna, bahkan asisten pintar yang kami luncurkan ini. Kompatibilitas adalah kekurangan pertama ini. Untuk saat ini, sistem operasi yang kompatibel dengan asisten pintar Teteh hanyalah sistem operasi Android. Sedangkan untuk iOS milik Apple, sistem operasi ini tidak coc.o.k dengan asisten pintar Teteh. Jadi, tidak ada apikasi asisten pintar Teteh di Apple Store."
Semua orang terkejut dengan apa yang disampaikan oleh Lia Siyu.
Bukankah itu masalah besar jika tidak kompatibel dengan iOS?
Jika semua yang dikatakan Lia Siyu adalah kebenaran, maka akan sedikit yang membeli ponsel Apple dikemudian hari. Semua orang tentu saja menginginkan perasaan menggunakan asisten pintar yang bisa memudahkan hidup mereka, baik dalam bidang pekerjaan, pembelajaran, dan berbagai bidang lainnya.
Pangsa pasar ponsel global, Apple menempati 12% pangsa pasar. Dan juga memimpin pada pangsa pasar ponsel premium.
Ini adalah kerugian besar bagi Apple jika asisten pintar teteh secara resmi rilis di pasar.
Semua orang yang hadir, juga yang menyaksikan di layar kaca, bertanytanya dalam pikiran mereka.
Kenapa tidak kompatibel dengan iOS?
Lia Siyu melihat raut wajah semua orang yang hadir, ia mengetahui apa yang mereka pikirkan.
Lia Siyu tersenyum tenang di atas panggung, ia menjawab, "Asisten pintar bisa mengontrol ponsel. Jadi, harus mendapatkan akses untuk masuk ke sistem operasi. Sistem operasi Android berbasis open source, sehingga kompatibel dengan Teteh. Sedangkan iOS berbasis closed source, asisten pintar tidak dapat secara otomatis mengontrol ponsel dengan Teteh. Ditambah dengan pihak iOS memiliki SIRI, asisten pintar buatan mereka sendiri, jadi tidak ada aplikasi kami untuk sistem operasi iOS."
Akhirnya mereka memahami kenapa tidak kompatibel dengan iOS.
Tapi, beberapa yang hadir adalah orang berada sehingga mereka tak terlalu memperdulikan ini. Mereka mempunyai lebih dari satu ponsel, jadi itu tak masalah sama sekali.
Setelah keheningan beberapa detik, Lia Siyu melanjutkan.
"Kekurangan yang kedua dan terakhir adalah asisten cerdas Teteh ini adalah aplikasi berbayar dan baru bisa dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Biaya berlangganannya sangat murah, 30 ribu rupiah perbulannya. Kami menyediakan masa percobaan selama 20 menit secara gratis. Kami juga akan terus meningkatkan jumlah bahasa untuk asisten cerdas ini."
Para audiensi hanya sedikit terkejut dengan kekurangan kedua ini. Sebuah perusahaan tentu saja ingin mendapatkan untung, bahkan perusahaan milik negara pun akan memikirkan keuntungan.
Para audiensi menganggap bahwa 30 rupiah itu sangat murah, apalagi itu biaya perbulannya.
Dengan fungsi yang disebutkan oleh Lia Siyu tadi, tentu saja 30 ribu adalah harga yang murah. Jika ingin meningkatkan fungsi ponsel yang awalnya layar sentuh ke kontrol suara, harga 30 ribu perbulannya hanyalah harga yang sangat murah.
Tak beda dengan reaksi para audiensi, reaksi para warganet pun sangat antusias.
"Sky Technology top markotop!"
"Aku ingin memasang aplikasinya, kapan rilisnya!"
"Berbayar? Mending aku beli kuota aja!"
"Harganya begitu murah, mengapa kamu mengeluh!"
Ada berbagai tanggapan warganet, banyak yang mendukung Sky Technology, namun tak sedikit juga yang menghujat.
....
Setelah penjelasan Lia Siyu mengenai asisten pintar Teteh, sesi tanya jawab, pengalaman penggunaan, dan yang lainnya pun dimulai.
Setelah mendapatkan pengalaman menggunakan Teteh, banyak mereka yang terkejut, senang, dan juga bergembira.
Berbagai reaksi dialami oleh pengguna.
Pihak Sky Technology pun sudah secara resmi merilis di website mereka.
Jumlah unduhan asisten pintar Teteh naik secara drastis.
Hanya dalam satu jam, jumlah unduhan melebihi 200.000 unduhan dan yang sudah berlangganan lebih dari 150.000 pengguna. Jika dihitung keuntungannya, keuntungan Sky Technology sudah mencapai 4,5 miliar rupiah.
Peningkatan unduhan dan juga berlangganan terus naik dan semakin banyak.
Kabar tentang asisten pintar ini juga telah sampai ke luar negeri. Hal ini juga menyebabkan semakin banyak yang mengunduh dan berlangganan aplikasi asisten pintar Teteh ini.
....
Saat ini, seseorang pemuda yang terlihat tampan tapi sangat biasa, sedang mengemas berbagai barang di rumahnya.
Ia hanya mengemasi sedikit sekali barang, sedangkan dua orang lainnya, saudara kembar, sedang mengemas sedikit barang tapi dengan wajah mengeluh.
Orang ini adalah Daniel dan dua orang lainnya adalah Raka dan Rika.
Daniel sudah pulang dari konfrensi pers setelah Lia Siyu turun dari panggung. Ia tak terlalu tertarik dengan Konfrensi pers tersebut.
Mengenai hal kenapa ia berkemas adalah untuk pindah rumah. Ia hanya mengemas berbagai hal yang berkaitan dengan sekolah dan sedikit pakaian.
Daniel hanya bisa mendesah karena kelakuan kedua adiknya. Mereka tak mau hanya membawa sedikit barang untuk pindah.
Mereka berkata ke Daniel, "Semua ini barang pemberian kakek dan kakak, jadi harus disimpan baik-baik meskipun kita pindah."
Daniel pun menuruti apa kata kedua adiknya.
Dia juga sudah menyewa beberapa orang untuk membawakan barang-barang keluargannya.
Setelah berkemas, Daniel dan kedua adiknya di jemput oleh Nayla menggunakan mobil.
Seminggu sebelum konfrensi pers dimulai, Lia Siyu sudah menemukan vila yang coc.o.k sesuai dengan kriteria yang disampaikan oleh Daniel.
Hal yang paling sulit yang diinginkan oleh Daniel adalah villa itu harus memiliki ruang bawah tanah. Persyaratan ini sangat menyusahkan Lia Siyu untuk mencarinya. Tapi untungnya, dia bisa menemukannya.
Villa ini juga jauh dari keramaian kota, dekat dengan gunung dan sebuah sungai dengan air yang jernih. Sehingga pemandangannya juga sangat bagus.
Setelah setengah jam berkendara, akhirnya mereka berempat pun sampai di sebuah villa.
Villa itu sangat besar dan megah, lingkungan disekitarnya pun asri dan bersih. Ada beberapa tanaman yang ditanam di sana.
Daniel tersenyum melihat lingkungan sekitar villa.
Sedangkan Raka dan Rika sangat terkejut
Apakah kami akan pindah ke sini?
Daniel membuka pintu mobil dan segera turun dari mobil. Raka dan Rika pun mengikuti Daniel.
Daniel berdiri di depan vila, merentangkan tangannya sambil tersenyum ceria.
"Ini adalah rumah baru kita."
Raka dan Rika sangat terkejut dan mulut mereka terbuka lebar.
Keduanya saling memandang, kemudian memindahkan pandangan mereka pada Daniel yang tersenyum ceria.
"Kak, ini beneran rumah baru kita, kan?" tanya Raka penasaran.
"Kak, ini ... ini kakak dapat dari mana uangnya?" tanya Rika dengan khawatir.
Daniel tersenyum, ia menjawab, "Tentu saja ini rumah kita yang baru. Untuk urusan uang, nanti kakak bicarakan dengan kalian. Ayo masuk dulu."
Daniel menarik kedua adiknya masuk ke dalam vila. Mata mereka penuh dengan kejutan ketika melihat interior vila.
Interior vila sangat mewah sekali!
Raka dan Rika berlarian, mereka pergi untuk memilih kamar mereka.
Daniel ke kamarnya untuk mengatur barang-barangnya, kemudian keluar dari kamar
Proses pindah rumah mereka berlangsung beberapa jam.
...
Setelah makan malam, Daniel pergi ke ruang bawah tanah.
Di ruang bawah tanah vila ini ada berbagai alat laboratorium tingkat menengah. Ini pun sudah sulit didapat oleh Lia Siyu melalui koneksinya.
Daniel puas melihat ini, ia tersenyum memikirkan apa yang akan ia lakukan selanjutnya.